Indoborneonatural----Apakah kalian pernah mendengar istilah “Tambun” Atau mungkin ditakut-takuti tentang makhluk bernama “Tambun”?. Waktu kecil saya sering ditakut-takuni oleh orang tua apabila ingin mandi ke sungai, dikatakan bahwa di sungai tersebut terdapat makhluk bernama tambun. Lalu apa sebenarnya Tambun itu, makhluk seperti apa dan apakah hanya mitos atau benar-benar ada?.
Istilah “Tambun” sering kita dengar di Masyarakat khususnya di Kalimantan Selatan (Dayak dan Banjar). Tambun ini diyakini masyarakat makhluk yang hidup di sungai dan akan muncul apabila air sungai naik (banyu badalam). Masih menurut cerita masyarakat bahwa ada beberapa orang yang pernah melihat Tambun ini, ada yang mengatakan bentuknya seperti sapi, yang lain mengatakan seperti Kuda Nil dan ada juga yang mengatakan kemunculannya diawali dengan timbulnya pusaran air yang besar (ulakan). Tetapi tidak ada orang yang secara spesifik bisa menjelaskan bagaimana bentuk nyata dati Tambun ini, baik itu penjelasan secara lisan maupun bukti gambar/foto. Sayapun secara pribadi tidak pernah melihat bagaimana bentuk Tambun ini dan saya meragukan akan keberadaannya.
Pertanyaan selanjutnya yaitu, dari mana istilah ‘Tambun” itu berasal? Simak penjelasan berikut ini:
Istilah tambun ini berasal dari kepercayaan pra-Islam yang di Kalimantan serin disebut dengan “Kaharingan”. Dalam kepercayaan Kaharingan dikenal dengan adanya penguasa alam bawah (air) yang dikenal dengan sebutan Tambun yang menurut kepercayaan bentuknya seperti naga atau ular besar. Tambun diyakini tinggal di sungai yang airnya dalam (lu-uk) dan terdapat pusaran air (ulakan/ba-ulak). Khusus di Daerah HST dan HSS ada beberapa tempat yang diawali dengan kata Lok, seperti Lok Laga, Lok Sado, Lok Lahung dll. Lok berasal dari kata lu-uk yang artinya bagian sungai yang dalam. Pada masa penjajahan Belanda, orang-orang Belanda tidak bisa menyebutkan kata lu-uk sehingga di dalam catatan adminestatif Belanda di tulis dengan kata Lok.
Selain kepercayaan tentang makhluk tambun sebagai pengusa alam bawah, di Kalimantan Selatan khususnya di daerah Kalua juga terdapat kepercayaan akan adanya makhluk bawah air yaitu buaya kuning atau buaya gaib. Baik itu tambun ataupun buaya kuning ini mereka hanya akan menampakkan darinya kepada orang-orang tertentu saja, sedangankan orang awam tidak dapat melihatnya. Jadi bagi orang awam tambun itu hanya makhluk mitos yang dianggap benar-benar ada karena tidak pernah melihat bagaimana wujud aslinya, kemunculannya hanya dikaitkan dengan kenaikan air sungai (banyu dalam) dan kemunculan pusaran air yang besar.
Kepercayaan tentang adanya makhluk tambun ini diceritakan turun-menurun hingga saat ini. Bagi orang tua yang anak suka mandi ke sungai sering ditakut-takuti dengan kemunculan tambun. Apalgi setelah hujan lebat turun dan air sungai mulai meningkat maka anak-anak dilarang mandi di sungai takut dimakan tambun.
Pesan yang dapat kita ambil dari mitos tambun ini yaitu, bagi anak-anak terutama yang belum mahir berenang, jangan suka mandi di sungai apabila air sungai sedang meningkat. Air sungai yang sedang naik biasanya berarus deras dan berbahaya bagi anak-anak.
Demikian uraian saya mengenai mitos tambun. Terimakasih !!!
mitos tambun.
Sumber gambar: https://folksofdayak.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment