Indoborneonatural---Siapa sich yang tidak kenal dengan salah satu kota di Indonesia yang terenal sejuk ini, Kota Bandung merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Kota ini adalah kota terbesar keempat yang ada di Indonesia. Bandung pada zaman penjajahan Belanda dijuluki dengan naman Parijs van Jawa atau disebut Parisnya Jawa. Kota Bandung yang terletak pada ketinggian sekitar 750 meter di atas permukaan air laut merupakan kota yang sangat sejuk dan indah. Namun, ketinggian tersebut tidak dapat bertahan lama karena Belanda menghancurkan hampir sebagian besar keindahan Kota Bandung. Sampai saat ini kota Bandung masih terkenal sebagai salah satu kota bersejarah, terkenal bersejarah karena kota kembang Bandung ini pernah diadakan pertemuan internasional Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955.
Kota Bandung yang juga terkenal dengan sebutan kota Kembang Bandung ini memiliki banyak objek wisata, terutama objek wisata bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang sering dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara dan objek wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Objek wisata tersebut, diataranya sebagai berikut :
1. Museum Sri Baduga
Salah satu objek wisata yang populer di Kota Bandung adalah Museum Sri Baduga. Pada tahun 1974, Menteri P dan K waktu itu, Daoed Yoesoef meresmikan Museum Negeri Jawa Barat. Akan tetapi, pada tahun 1990 Museum Negeri Jawa Barat berganti nama menjadi Museum Negeri Sri Baduga. Nama ini diambil dari nama salah seorang Raja Pajajaran yang pernah memerintah Pajajaran sekitar tahun 1482 - 1521 Masehi.
Museum Sri Baduga merupakam museum tempat penyimpanan barang-barang peninggalan masyarakat Sunda. Museum Sri Baduga ini terdiri atas tiga lantai. Pada lantai satu, pengunjung dapat melihat berbagai flora dan fauna yang ada di Jawa Barat, ada juga fosil binatang purba. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat perkembangan manusia Zaman prasejarah dan patung-patung kebudayaan Hindu dan Buddha.
Memasuki lantai dua, pengunjung akan melihat sejumlah arsitektur atap rumah tradisional dan berbagai di Jawa Barat. Selain itu, pengunjung juga akan melihat benda-benda yang telah dipengaruhi oleh budaya luar, seperti Cina, Belanda, dan Arab dalam bentuk mata uang. Di sana juga terdapat Al-Qur'an yang ditulis dalam daun lontar. Pada lantai tiga, pengunjung akan melihat kebudayaan dan kesenian Jawa Barat, seperti gamelan Sunda, wayang golek, dan tata ruang rumah, mulai dari ruang tamu, kama tidur hingga dapur.
Untum masuk museum ini, para pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu. Tiket untuk anak-anak di patok Seribu rupiah sedangkan untuk dewasa dua ribu rupiah. Apabila pengunjung ingin mengabadikan koleksi yang ada di Museum Sri Baduga akan ada biaya tambahan untuk kamera sebesar lima ribu rupiah, sedangkan untuk hadycam 15 ribu rupiah. Museum ini buka setiap hari dari pukul 08.00 - 15.30 WIB, kecuali hari Sabtu dan Minggu hanya sampai pukul 14.00 WIB.
2. Museum Geologi
objek wisata yang tidak kalah bersejarahnya adalah Museum Geologi yang berada dijalan Diponegoro Nomor 57 Bandung. Jalan ini biasanya merupakan lintasan kereta api yang dilewati oleh kereta api yang akan menuju ke arah utara. Museum ini adalah tempat penyimpanan koleksi barang-barang yang berhubungan dengan sejumlah fosil dan tengkorak-tengkorak manusia pada zaman Jawa kuno. Pada zaman dulu, gedung ini merupakan bangunan tua yang dipakai sebagai jasa Geologi Belanda.
3. Musium Prangko Pos Indonesia
Musium Pos Indonesia terletak di sebelah timur Gedung Sate. Tempat ini merupakan sebuah museum untuk menyimpan berbagai macam koleksi prangko yang berasal dari dalam dan luar negeri. Selain itu, di museum ini pun tersimpan benda-benda yang berhubungan dengan pos, seperti kereta dorong dan kotak pos yang biasa digunakan di kantor pos. Musium ini berada tepat di Jalan Diponegoro. Para Wisatawan yang ingin mengunjungi museum perangko ini dapat datang setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat, mulai pukul 9 pagi hingga pukul 15 sore hari.
4. Museum Konferensi
Museum Konferensi adalah tempat yang dibangun untuk menyimpan berbagai peninggalan mengenai Konferensi Asia-Afrika yang berlangsung pada tahun 1955. Di Museum ini, tersimpan berbagai koleksi foto-foto pertemuan Presiden Soekarno dengan para pemimpin dunisa, seperti Ho Chi Minh, Chou En-Lai, Nasser, dan ketiga pemimpin dunia lainnya.
Gedung museum ini sering dikunjungi oleh para wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Gedung ini berada di Jalan Asia Afrika, Museum yang berdiri sejak tahun 1879 ini awalnya adalah sebuah gedung pertemuan organisasi-organisasi Belanda yang menyusun strategi dalam menghadapi perlawanan pejuang Indonesia terutama di daerah Jawa Barat.
5. Taman Juanda
Taman Juanda merupakan kawasan hutan lindung dan kebun raya yang berada 6 km dari pusat Kota Bandung, yakni di sekitar kawasan Dago. Taman ini memiliki luas sekitar 690 hektare. Kawasan Taman Juanda lebih dikenal dengan nama Dago Pakar.
Pada awalnya, Dago Pakar didominasi dengan tumbuhan yang memiliki spesies tertentu. Di kawasan ini, wisatawan dapat menikmati kawasan hutan secara utuh. Wistawan dapat mengenal berbagai macam flora yang tumbuh di Indonesia dan tumbuhan dari luar negeri.
Taman Juanda dikelola oleh Perum perhutani. Sekitar tahun 1963, kawan ini dipersiapkan sebagai kawasan hutan lindung dan kebun raya. Di taman ini terdapat kurang lebih 2.500 pohon dengan 108 spesies.
Di Taman Juanda ini terdapat beberapa lokasi yang sangat menyenangkan, seperti gua, air terjun, dan kawasan untuk berjalan kaki. Pada zaman dahulu, gua Pakar yang terdapat di taman ini merupakan tempat untuk penyimpanan berbagai amunisi yang dibuat oleh penjajah Jepang pada masa Perang Dunia II. Namun sebelum ditempati oleh tentara Jepang, gua ini terlebih dahulu digunakan oleh Belanda sebagai trowongan irigasi PLTA. Selain itu, Belanda pun membuat tempat untuk menyimpan persenjataan dan amunisinya di gua ini.
6. Museum Wangsit Mandala Siliwangi
Museum Wangsit Mandala Siliwangi merupakan museum yang dibangun untuk menyimpan senjata angkatan darat. Museum ini berada di Jalan Lembong Nomor 38 Bandung.
Nama Siliwangi diambil dari nama salah seorang pendiri Kerajaan Pajajaran yang kukasaannya tidak terbatas. Konon ia merupakan raja yang arif dan bijaksana serta berwibawa dalam menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan arti Mandala Wangsit adalah sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau hasihat dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalui benda-benda yang ditinggalkannya.
Nama jalan tempat museum ini adalah jalan Lembong, kata lembong diambil dari nama Letkol Lembong, salah satu prajurit Siliwangi yang menjadi korban dalam peristiwa kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Sebelumnya jalan ini bernama Oude Hospitaalweg.
Museum ini banyak dikunjung oleh wisatawan. Bangunan museum dirancang dengan gaya arsitektur late Romantism. Zaman dulu, bangunan ini ditempati oleh Perwira belanda. Namun, setelah Indonesia merdeka, bangunan ini dibangun sebagai markas Divisi Siliwangi.
Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 4.176 m2 dan luas 1.676 m2 ini menyimpan berbagai macam senjata primitif, seperti panah, tombak, keris, kujang, bom molotov, dan juga senjata-senjata modern, seperti meriam, kendaraan lapis baja, dan panser rel.
7. Kawah Putih
Kawah Putih yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha ini berada di Ciwidey, Jawa Barat. Gunung Patuha yang memiliki ketinggian kurang lebih 2.434 m2 di atas permukaa laut dan suhunya yang mencapai 8 - 22 Derajat Celcius ini sering disebut sebagai Gunung Sepuh atau dalam bahasa Indonesia disebut Gunung Pak Tua.
Gunung ini memiliki kawah yang sedikit berbeda dengan kawah-kawah yang ada di Jawa Barat. Kawah di gunung ini memiliki air yang sangat terang dan selalu berubah-ubah. Kawah ini disebut kawah putih. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke objek wisata ini.
Selain menikmati keindahan kawah, para wisatawan pun dapat melihat berbagai macam flora dan fauna di kawasan ini. Ada beberapa jenis flora yang tumbuh di sini, seperti Eidelweis yang tumbuh di puncak gunung, Cantigi, Vaccinium, dan Lemo yang konon memiliki bau seperti minyak lawang dapat digunakan untuk mengusir ular. Selain itu, ada beberapa jenis fauna yang hidup di kawasan ini, seperti kancil, elang, monyet, macan tutul, macan kumbang, dan babi hutan.
8. Situ Patengan
Kawasan Situ Patengan terletak di Desa Patengan, Kecamatan Rancabli, Kabupaten Bandung. Kawasan ini berjarak sekitar 47 km arah Selatan pusat Kota Bandung. Situ Patengan memiliki luas sekitar 60 hektare. Situ Patengan berasal dari bahasa Sunda.
Situ artinya danau, sedangkan Patengan berasal dari kata Pateangan - teangan (saling mencari). Dikisahkan pada zaman dahulu ada sepasang sejoli, yaitu Raden Indrajaya dan Dewi Rangganis yang saling mencintai. Mereka berpisah sekilan lama dan saling mencari. Akhirnya mereka bertemu kembali di tempat yang dinamakan Batu Cinta. Dewi Rengganis meminta Sang Pangeran membuat sebuah pulau dan sebuah perahu untuk mereka berdua agar bisa mengelilingi danau. Pulau inilah yang sampai sekarang menadi sebuah pulau berbentuk hati (Pulau Asmara). Dari cerita ini berkembanglah mitos, bagi pasangan yang mengelilingi Pulau Asmara dan singgah ke Batu Cinta akan mendapatkan cinta abadi seperti pasangan Raden Indrajaya dan Dewi Rengganis.
Pengujug dapat menikmati keindahan panorama alam sekeliling danau dengan speedboat, perahu dayung warna-warni, sepeda air, dan genjot bebek yang disewakan. Dikawasan ini juga tersedia arena untuk memancing. Bagi pengunjung yang ingin berkemah, di kawasan ini juga terdapat Camping groud yang sangat cocok untuk berkemah bersama keluarga.
Pengunjung tidak perlu khawatir karena tiket masuk menuju kawasan ini sangat murah. Pengunjung dikenao biaya tiket sebesar empat ribu rupiah perorang dan apabila pengunjung membawa mobil pribadi, dikenai tambahan biaya parkir sebesar sepuluh ribu rupiah setiap mobilnya.
Setelah itu, wisatawan dapat singgah ke perkebunan strowberi yang tempatnya tidak jauh dari Situ Patengan, yakni di daerah Rancabali. Objek wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi. Di perkebunan stroberi, kita dapat memetik sendiri stroberi dan membawanya pulang.
9. Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Kota Bandung, letaknya sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung. Gunung ini bebentuk strato vulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Perjalanan para wisatawan diiringi dengan rimbunan pohon pinus dan hamparan kebun teh yang tidak akan membuat jenuh perjalanan wisatawan menuju ke Gunung Tangkuban Perahu.
Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung yang masih aktif dan masih diawasi oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Hal ini, terlihat dari munculnya gas belerang dan sumber ari panas di sekitar gunung, yakni di kawasan Ciater, Subang. Di sekitar Gunung Tangkuban Perahu, udaranya cukup sejuk dengan kabut yang menyelimuti puncak gunung. Jika ingin berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu, sebaiknya dilakukan di pagi hari saat cuaca masih cerah agar pandangan wisatawan tidak terhalang oleh kabut.
10. Situ Lembang
Situ Lembang yang letaknya berada di sebelah barat Ciater merupakan danau buatan yang dikelola oleh Perum Perhutan Unit III, Jawa Barat. Situ ini dijadikan sebagai tempat wisata. Luas Situ Lembang mencapai kurang lebih 78 hektare, yang sekitar 40 hektare adalah wilayah perairan. Situ ini berada di lembah yang cukup besar antara Gunng Tangkuban Perahu dan Burangrang. Kawasan ini semakin indah dan menarik dengan adanya hutan alam dengan air yang besumber dari hulu sungai Cimahi dan juga beberapa mata air di sekitarnya.
Untuk mencapai Situ Lembang, harus menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam dari pusat Kota Bandung. Kendaraan yang cocok digunakan untuk menuju Situ Lembang adalah motor dan mobil yang tangguh, apabila pengunjung ingin santai bisa berjalan kaki. Perlu diingat apabila memilih untuk berjalan kaki, pastikan kondisi fisik dalam keadaan fit karena medan yang ditempuh tidaklah ringan. Akna tetapi tentu saja perjuangan perjalanan ini akan terbayarkan dengan keindahan Situ Lembang. Setelah menempuh perjalanan melewati hutan cemara, jalan rusak dna penuh batu, pengunjung akan menemukan pemandangan yang sangat indah dan eksotis selama perjalanan. Setelah tiba (pagi hari), pengunjung akan ditemani kabut tebal dengan udara cukup sejuk sehingga membutuhkan jaket untuk menghangatkan tubuh. Di sana juga pengunjung akan menikmati sunrise indah yang datang di balik pepohonan.
Selain menikmati keindahan alamnya, pengunjung yang gemar memancing jangan lupa membawa peralatan memancing karena di situ ini banyak sekali ikan yang dapat dibawa pulang. Fasilitas yang tersedia di objek wisata Situ Lembang adalah jalan setapak, tempat parkir, papan informasi/petunjuk lokasi, dan untuk piknik.
Dinding yang sangat terjal berbatu yang mengelilingi genangan danau ini merupakan bentukan dari letusan dahsyat yang terjadi sekitar 105.000 tahun yang lalu. Bagi sebagian pengunjung, tempat ini dijadikan sebagai tempat perkembahan dan juga disukai oleh para pencinta alam.
11. Kebun Binatang Bandung
Kebun binatang Bandung merupakan salah satu objek wisata yang populer di Kota Bandung. Kebun Binatang Bandung terletak di Jalan Taman Sari yang berada di dekat kampus ITB. Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1930 dan diresmikan oleh Belanda pada tahun 1933. Tujuan didirikannya kebun binatang ini untuk menjadikannya sebagai sarana rekreasi dan belajar tentang satwa serta sebagai sarana konservasi untuk menjaga kelangsungan hidup satwa-satwa itu. Kebun binatang ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin melihat-liohat berbagai jenis binatang. Kawasan ini cukup luas dan menarik denga hiasan yag diletakan di taman-taman, namun koleksi binatang di kebun binatang ini masih sangat terbatas.
Objek wisata ini selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah pada akhirnya pekan, terutama pada masa liburan anak sekolah. Untuk masuk ke objek wisata ini, pengunjung hanya membayar tiket masuk sebesar 11 ribu rupiah per orang, kecuali anak-anak yang berusia kurang dari 3 tahun bisa gratis.
Kebun Binatang Bandung termasuk dalam salah satu tempat konservasi ex-situ yang berisi aneka jenis binatang. Di kebun binatang ini, pengunjung dapat melihat satwa-satwa yang dikurung, burung-burung yang bergerombol di angkasa, zerafah yang bisa dilihat lebih dekat oleh pengunjung, serta rimbunan pohon-pohon rindang yang bisa digunakan untuk bersantai di bawahnya bersama keluarga.
Selain berbagai satwa dan rerimbunan pepohonan di kebun binatang Bandung juga terdapat berbagai jenis permainan anak, seperti perosotan dan jungkat jungkit. Pengunjung juga bisa menaiki perahu serta menunggangi unta dan gajah. Kehadiran unta dan gajah tunggangan bertujuan untuk membangun kedekatan antara binatang dan pengunjung.
12. Saung Angklung Udjo
Saung Angklung Udjo merupakan tempat yang cukup menarik untuk dijadikan tempat wisata. Para wisatawan yang datang ke tempat ini tertarik dengan kesenian dan kebudayaan Sunda. Tempat ini terletak dijalan Padasuka 118, Bandung sebelah timur. Ditempat ini wisatawan dapat melihat pertunjukan angklung yang terbuat dari bambu.
Tahun 1958, Saung Angklung mulai dirintis oleh Udjo Ngalengena (alm) dan istrinya, Ibu Uum Sumiyati (alm) beserta sepuluh putra-putrinya. Mang Udjo, nama sapaannya, memiliki cita-cita yang mulia, yaitu ingin melestarikan kesenian khas Jawa Barat. Atas bantuan dan dorongan dari Daeng Soetigna (guru angklung diantonis Mang Udjo) serta bantuan dari pemerintah Daerah dan pusat, pada Januari 1967 Saung Angklung Udjo resmi didirikan.
Saung Anklung Udjo merupakan sanggar seni tempat pelatihan para pelatih dan pemain, sentra produksi alat-alat musik yang terbuat dari bambu, dan tempat pertunjukan kesenian khas Jawa Barat, seperti wayang golek, rampak gendang, pencak silat, sentra tari, drama Sunda, dan sebagainya.
Fasilitas yang terdapat di Saung Angklung Udjo, di antaranya paseban yang digunakan sebagai tempat pertunjukan dan latihan kesenian budaya Sunda dan latihan kesenian Sunda dan mampu menampung sekitar 500 pengunjung, ada juga tepas atau halaman belakang yang digunakan untuk tempat bermain atau sarapan pagi. Selain itu, ada juga tempat penjualan souvenir, tempat penginapan (Guest House), dan pelataran parkir yang luas sehingga dapat menampung 15 bus pariwisata.
13. Wisata Air Karang Setra
Wisata air Karang Setra terletak di Jalan Sirnagalih No. 15 Bandung, berjarak sekitar 6 km dari pusat kota. Untuk menuju wisata air ini, dapat ditempuh melalui Jalan Sukajadi, lalu masuk beberapa puluh meter ke Jalan Sirnagalih.Pada tahun 1954, Karang Setra diresmikan oleh Presiden RI pertama, yaitu Soekarno. Saat itu, Karang Setra terkenal sebagai kawasan wisata olahraga dengan sebuah kolam renang yang memiliki ukuran paling besar se-Asia Tenggara. Akan tetapi, setelah tahun 1980-an, namanya diganti menjadi Karang Setra Water Park dengan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Karang Setra Water Park dibangun di atas lahan seluas 6 ha, akan tetapi untuk are kolam renangnya hanya menggunakan lahan sekitar 1,9 ha dan lahan sisanya digunakan untuk membangun hotel dan tempat parkir.
Diarea Karang Setra Water Park ini terdapat enam buah kolam renang dengan berbagai peruntukan, antara lain kolam waterboom atau perosotan raksasa, kolam anak, kolam prestasi, dan kolam naga. Tanaman air ini merupakan salah satu objek wisata keluarga yang paling ramai dan paling diminati, apalagi pada akhir pekan atau hari libur panjang.
Pada saat libur lebaran, tempat ini biasanya dikunjungi oleh tidak kurang dari 12.000 orang. Kolam pantai adalah salah satu objek yang menarik di tempat ini. Di kolam pantai, pengunjung bisa duduk sambil bersantai dan berimajinasi seolah-olah sedang di pantai sungguhan. Efek pasir putih ataupun garis pantai muncul akibat bentuk kolam berubin putih yang cekung dan landai di pinggiran. Rasanya tidak lengkap mengunjungi tempat wisata ini tanpa mencoba waterboom yang memiliki perosotan setinggi 15 meter.
Tempat yang tidak kalah menariknya adalah kolam naga. Keberadaan kolam naga memang sangat diminati oleh para pengunjung. Diberi nama kolam naga karena di kolam itu terdapat patung naga dan Cina. Sementara itu, bagi pengunjung yang membawa anak kecil, sebaiknya menggunakan kolam anak setinggi 50 - 85 cm.
Saat ini, kolam yang tersedia hanya dikolam air dingin, namun para pengunjung tidak usah khawatir kedinginan berada di kolam renang air dingin karena pihak pengelola Karang Setra berencana akan membangung kolam khusus air panas untuk melengkapi fasilitas di kolam ini. Untuk masalah kebersihan, pengunjung tidak perlu khawatir airnya tidak bersih karena setiap pukul 17.00 WIB, endapan kotoran di dasar kolam disedot, kemudian airnya diberi kaporit, endapan semalam lalu disaring kembali. Begitu pula dengan sirkulasi airnya yang selalu dijaga setiap hari. Demikianlah tentang keindahan objek-objek wisata di daerah Bandung dan sekitarnya, bagi anda yang ingin melihat langsung silakan berkunjung ke kota Kembang Bandung di provinsi Jawa Barat. Terimakasih sudah berkunjung di blog Indoborneonatural ini semoga sukses selalu.