Kata etnografi berasal dari bahasa Latin "Etnos" artinya suku bangsa dan "grafien" artinya lukisan atau gambaran. Jadi secara etimologis etnografi adalah gambaran suatu suku bangsa yang berkaitan erat dengan kebudayaannya. Dalam kajian antropologi suku bangsa lebih sering disebut "tribe" dari pada "ethnic". Karena kata ethnic memberi pemahaman adanya perbedaan kelompok dalam suatu masyarakat berdasarkan adat-istiadat, bahasa, sejarah dan kebudyaannya. Namun dapat diartikan pula sebagai kelompok sosial dalam sistem sosial budaya yang memiliki arti serta kedudukan tertentu.
Narrol berpendapat dalam bukunya "Ethnic Unit Classification", bahwa kelompok ethnic merupakan populasi yang :a. secara biologis mampu berkembang biak dan bertahan
b. memiliki nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan
c. berdasarkan nial budaya yang memiliki, menentukan ciri-ciri kelompok sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan berbeda.
d. mereka membentuk jaringan berinteraksi di kalangan sendiri, sehingga menunjukan adanya kondisi menutup diri.
Dengan pengertian di atas, kita dapat mengelompokan etnnis dengan mudah tetapi akan terjebak pada batas-batas kesukubangsaan. Padahal tujuan yang perlu diupayakan untuk dapat diperoleh adanya saoling memahami perbedaan suku bangsa termasuk kebudayaannya, sehingga terwujud apa yang dinamakan "reltivisme kebudayaan". Pada saat sekarang suku bangsa telah banyak mengalami perubahan, terutama menyangkut jumlah populasi, penyebaran populasi yang semakin meluasdan tingkat isolasi etnis semakin kecil. Kondisi ini membawa konsekuensi yang luas dalam kajian etnografis, antara lain kata tribe (suku bangsa) menjadi kata luwes dalam arti kurang tepat dalam menggambarkan keadaan sekarang.
Menurut Fredich Barat, mempertahankan batasan suku bangsa tidak penting karena batasan itu terjadi dengan sendirinya. Terjadinya batasan itu disebabkan oleh faktor isolasi, seperti perbedaan ras, perbedaan budaya, perbedaan sosial, ataupun perbedaan bahasa. Anggapan ini telah membawa kita ke dalam ruang yang lebih longgar yakni tidak terselimuti dalam pengertian etnis yang lebih sempit, yaitu tidak mengikuti perkembangan suku bangsa sekarang ini.
Sekarang kita cermati pendapat Dr.J.A Clifton, bagian suku bangsa yang dapat menjadi kajian deskrpsi etnografi menurutnya adalah:
a. Kesatuan masyarakat dengan batas desa dalam hal ini Indonesia diartikan sebagai geneologis.
b. Kesatuan masyarakat dengan batas pemakai satu bahasa atau logat bahasa yang diucapkan.
c. Kesatuan masyarakat dengan batas politis administratif, yaitu desa-desa yang terbentuk karena kepentingan administratisi pemerintahan, desa semacam ini lebih merupakan desa teritorial.
d. Kesatuan masyarakat dengan batas yang ditentukan berdasarkan rasa identitas yang ada pada mereka sendiri.
e. Kesatuan masyarakat dengan batas keadaan geografis yang merupakan kesatuan derah secara fisik
f. Kesatuan masyarakat dengan batas kesatuan ekologi, misalnya lingkungan masyarakat pantai.
g. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami satu latar belakang sejarah yang sama
h. Kesatuan masyarakat dengan tingkat frekuensi interaksi diantara anggotanya yang sepadan
i. Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang seragam.
Menentukan satu kesatuan sosial bukanlah hal yang mudah, dan bukannya tidak mungkin akhirnya akan diketemukan pada satu masyarakat etnis (Koentjaraningrat, 1986 : 331).
B. Kerangka Etnografi
Koentjaraningrat (1986), mengembangkan kerangka etnografi berlandaskan pada tujuh unsur kebudayaan universal, sehingga diperoleh hal-hal sebagai berikut :
a. Lingkungan alam dan demografi.
b. Asal mula suku bangsa atau desa
c. Bahasa
d. Sistem teknologi
e. Sistem Mata pencaharian
f. Sistem organisasi sosial
g. sistem pengetahuan
h. Kesenian
i. Sistem religi
Dari pejelasan tersebut di atas, sudah termasuk tujuh unsur kebudayaan yang universal bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, sistem organisasi sosial, sistem pengetahuan, sistem kesenian an sistem religi. Dalam memahami kerangka tersebut warga belajar harus meneliti lebih cermat setiap sistem kedalam sistem-sistem yang sekecil-kecilnya, yang pada gilirannya akan mampu memberikan gambaran yang gamblang.
Sumber: Modul bahan Belajar Sosiologi Antropologi Paket C setara SMA kelas XII tahun 2011
0 komentar:
Post a Comment