Antropologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada terbatas tentang manusia. Antropologi berasal dari bahasa Yunani, anthropos berarti manusia, dan logos berarti kajian. Jadi makna harfiahnya adalah kajian tentang manusia.
Hal yang unik dari antropologi adalah pendekatannya yang besifat holistik dalam mengkaji makhluk manusia. Ahli-ahli antropologi tidak hanya mengkaji seluruh kondisi manusia tetapi juga mengkaji banyak aspek pengalaman manusia. Misalnya, apabila mendeskripsikan sekelompok orang yang telah ia kaji, seorang ahli antropologi menggambarkan suatu bagian sejarah tempat yang ia kaji, lingkungan hidup, cara kehidupan keluarga, pola perkampungan, sistem politik, ekonomi, agama, seni, pakaian dan bahasa.
Antropologi budaya mengkaji asal dan sejarah kebudayaan manusia, evaluasi dan perkembangnnya, bentuk dan fungsi kebudayaan manusia. Jadi objek pengkajian antropologi meliputi setiap kebudayaan, apakah kebudayaan ini kebudayaan orang yang disebut primitif atau kebudayaan orang Amerika dan Eropa dewasa ini. Semua kebudayaan merupakan daya tarik bagi ahli antropologi budaya.
Selama antropologi merupakan kegiatan manusia yang sangat luas, secara tradisi antropologi budaya dibagi menjadi tiga cabang utama : (1) arkheologi, (2) Etnologi, (3) Linguistik. Ketiga cabang itu berkembang sendiri-sendiri, bertambah masalah yang dihadapinya dan mempunyai metode sendiri-sendiri pula.
Sumber :
- Beals, Ralph L. and Harry Hoijer 1959, An Introduction Antrophology. New York : The Macmillian Company.
- Fudian Surya, Antropologi Budaya, 1999, Antropologi Budaya, Aebf Press. Banjarmasin.
0 komentar:
Post a Comment