Suasana senja yang berkilau keemasan, berpadu dengan cahaya langit yang mulai temaram, iring-iringan kerbau yang berbaris perlahan pulang memasuki kandang ditengah rawa sunyi, menjadi pemandangan yang mempunyai pesona tersendiri bagi yang baru pertama kali melihatnya. Kerbau rawa yang banyak dijumpai di wilayah propinsi Kalimantan Selatan ini, menjadi ciri khas perternakan kerbau untuk daerah-derah rawa yang sangat potensial. Salah satu daerah yang sejak kecil penulis kenal banyak kerbau rawanya, karena banyak keluarga penulis yang tinggal disana dan memelihara kerabau rawa adalah daerah Danau Panggang - Amuntai Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Perjalanan wisata menuju Danau Panggang-Amuntai ini dapat dimulai dari Banjarmasin/ Bandara Syamudinnoor-Banjarbaru, tempat dimana saya tinggal. Dari Banjarmasin kita bisa menuju ke Arah Amuntai yang terkenal dengan Masakan Itik Alabio nya. Perjalanan dengan menggunakan mobil dari Banjarmasin - Amuntai, memakan waktu kurang lebih 5 jam. Makanan kuliner yang terkenal di Amuntai adalah itik Alabio bakar tanpa tulang. Atau bisa juga menikmati nasi itik khas Amuntai ini. Makan nasi itik Alabio bungkus sambil menaiki kelotok (perahu bermesin) menyusuri danau panggang, menuju peternakan di atas rawa, sungguh menjadi pengalaman mengasikan yang sayang jika dilewatkan.
0 komentar:
Post a Comment