Kain sasirangan adalah kain batik khas kalimantan selatan dengan motif khas daerah ini. Menurut sejarahnya kain sasirangan pertamakali dibuat pada abad ke-12, dihikayatkan awalnya dibuat saat Kerajaan Banjar yang ada di Kalimantan Selatan masih berdiri megah dan Patih lambung Mangkurat bertapa selama 40 hari 40 malam di atas sebuah rakit. Ketika tapanya sudah hampir berakhir, rakit yang menjadi tempat bertapa patih lambung mangkurat tiba di sebuah daerah yang bernama Rantau atau kota Bagantung. Ditempat itu ia melihat buih disungai yang mengeluarkan suara seorang perempuan, yang kemudian dikenal penjelmaan seorang wanita yang di beri nama Putri Junjung Buih. Perempuan tersebut berjanji akan memuncul ke permukaan jika syarat-syarat yang dimintanya dipenuhi. Syarat-syarat itu adalah Patih Lambung Mangkurat harus menyediakan sebuah istana dan kain tenun dengan motif padi waringin yang diselesaikan dalam semalam. Kain tersebut merupakan kain calapan (celupan/rendaman) yang saat ini dikenal dengan kain sasirangan.
Mungkin karena cerita legenda tersebut maka sebelum tahun 1982, kain sasirangan masih dianggap kain keramat sehingga tidak semua orang berani mempelajari teknik pembuatannya. Konon, pembuatan kain sasirangan yang tidak memiliki jalur keturunan bangsawan akan mendapat kutukan yang mengerikan.
Dari segi namanya sendiri, Kain sasirangan berasal dari kata "sa" yang artinya satu dan"sirang" yang artinya jelujur. Ini sesuai dengan pembuatan, bentuk, dan pola kain yang memang identik dengan motif-motif yang berwarna-warni dan bergaris jelujur memanjang dari bawah ke atas (vertikal).
Kain sasirangan ini dibuat melalui proses pewarnaan rintang, yang dijahit menggunakan bahan perintang seperti tali, benang, atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu. Pada dasarnya teknik pewarnaan rintang digunakan untuk menghalangi penetrasi larutan zat warna pada kain sehingga terbentuk pola yang diinginkan. Sebagian besar proses pembuatan kain sasirangan bisa dilakukan di industri rumah tangga (home Indutri) karena memang tidak diperlukan peralatan khusus.
Pembuatan Kain Sasirangan |
Karena itu sebagai salah satu aset daerah Kalimantan Selatan, maka perlu kiranya disimpan sebagai khasanah dan kekayaan bangsa Indonesia. Kain sasirangan telah terdaftar pada Direktur Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (Dirjen HAKI). Akan tetapi, yang terdaftar pada Dirjen HAKI hanya motif tradisional asli Kalimantan Selatan. Motif tradisional Kain Sasirangan yang dimaksud sebagai motif asli dari Daerah kalimantan Selatan yaitu :
1. Banawati
2. Bayan Raja
3. Bintang Batabur (bintang berhamburan)
4. Dara manginang
5. Gigi haruan
6. Halalang kasalukutan
7. Hiris Pudak
8. Kambang Cangkih
9. Kangkung kaumbakan
10.Kukat karikit
11.Mayang Maurai
12.Mega mendung
13.Naga balimbur
14.Ombak sinapur karang
15 Pancar matahari
16.Putri menangis
17.Ramah sahang
18.Sarang hundang
19.Taligapu
20.Tigarun anum
21.Turun dayang.
Kain sasirangan Kalimantan Selatan bisa kita dapatkan di daerah Banjarmasin, tepatnya di jalan kampung melayu atau kampung sasirangan Banjarmasin tengah, lihat disini.
0 komentar:
Post a Comment