Pengalaman masa kecil penulis, di daerah kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan, Tempo dulu ada perahu kecil atau disebut jukung yang dibuat secara sederhana dari sebuah batang pohon kayu. Penulis sering bermain-main dengan perahu ini, hebatnya walaupun sering dibolak-balik dan ditenggelamkan di sungai, jukung ini tidak pernah hilang..hehe
Pohon dan kayu yang digunakan disebut dengan pohon kayu cangal yang banyak terdapat di hutan-hutan Kalimatan. Batang pohon yang terasa ringan jika di labuh di air sungai menjadi pilihan sebagai bahan membuat perahu ini. Jadi secara ilmu kimia mungkin masa perahu lebih kecil dari air sungai kalimantan ya? he..
Cara membuat perahu ini pun terlihat sangat mudah, caranya pohon yang telah dipilih ditebang sesuai keinginan, biasanya dipilih pohon yang agak besar. kemudian dipotong bagian atas dan tengahnya di dipahat "ditabuk" untuk membuat lubang tempat membuat penumpang. jika telah selesai maka tinggal dimasukan ke dalam sungai, jukung akan mengapung dengan sendirinya.
Jukung ini sangat awet dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, karena kayu yang digunakan jenis yang kuat, dan karena tidak ada menggunakan paku sedikitpun maka tidak akan ada bagian perahu yang terlepas. jadi tinggal dorong kesungai. lalu dayung...dayung...dayung... Kayuh - kayuh baimbai.
Tapi dulu kudu hati-hati kalo melihat perahu ini mengapung sendirian disungai, apalai kalo menjelang maghrif atau malam, karena pernah kejadian teman penulis mengira itu jukung sudur yang hanyut, dan dia mengambil sebilah galah untuk "menguir" meraih perahu itu dari daratan..tiba-tiba perahu bergerak, ehh ternyata itu seekor buaya. Memang sepintas kalo jukung sudur terbalik di atas air maka akan nampak berbentuk seperti buaya..hihihi...
0 komentar:
Post a Comment