Ada beberapa tempat wisata menarik yang dapat dikunjungi di Kota Banjarmasin yang dikenal dengan kota Sungai ini. Tempat wisata tersebut diantaranya, Pasar Terapung, Masjid Sultan Suriansyah, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Jami Sungai Jingah, Taman Siring Sungai Martapura, Museum WASAKA, Makam Pangeran Antasari, kubah Syech Haji Muhammad Amin, Habib Hamid bin Abbas Bahasyim, Kampung Sasirangan. dll.
1. Pasar Terapung
Pasar Terapung merupakan pasar tradisional yang ada di muara Sungai Barito, lokasinya berada di kelurahan Kuin Utara Kota Banjarmasin. Pasar ini diperkirakan sudah ada sekitar 400 tahun yang lalu dan masih dipertahankan hingga sekarang karena menjadi ikon obyek wisata dikenal diseluruh Indonesia mancanegara. Di Pasar Terapung, selain menjual hasil perkebunan dan pertanian seperti ikan dan sayuran, makanan khas banjar yaitu Soto Banjar, Nasi Sop Banjar, jajanan berupa kue, pakaian, dan lain sebagainya.Para pedagang menjua dagangannya di pasar tersebut dengna menggunakan jukung (perahu kayu kecil) dan aktifitas dimulai pukul 05.30 sampai pukul 7.30 Wita.
2. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid bersejarah karena tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun masa Pemerintah Sultan Suriansyah (1525 - 1550), Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.Masjid Sultan Suriansyah ini terletak di Kelurahan Kuin Utara Kecamatan Banjarmasin Utara, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat kota. Selain dengan angkutan datar kita jug bisa mengunjungi masjid ini dengna menggunakan transportasi sungai karena masjid ini juga terletak di pinggir Sungai Kuin.
3. Makam Sultan Suriansyah
Makam Sultan Suriansyah adalah, makam Raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Sewaktu kecil namanya adalah Raden Samudra, setelah diangkat menjadi raja namanya menjadi pangeran Samudera dan setelah memeluk Islam namanya menjadi Sultan Suriansyah. Gelar lainnya adalah, panembahan atau Susuhunan Batu Habang. Komplek Makam Sultan Suriansyah terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
4. Masjid Raya Sabilal Muhtadin
1. Pasar Terapung
Pasar Terapung merupakan pasar tradisional yang ada di muara Sungai Barito, lokasinya berada di kelurahan Kuin Utara Kota Banjarmasin. Pasar ini diperkirakan sudah ada sekitar 400 tahun yang lalu dan masih dipertahankan hingga sekarang karena menjadi ikon obyek wisata dikenal diseluruh Indonesia mancanegara. Di Pasar Terapung, selain menjual hasil perkebunan dan pertanian seperti ikan dan sayuran, makanan khas banjar yaitu Soto Banjar, Nasi Sop Banjar, jajanan berupa kue, pakaian, dan lain sebagainya.Para pedagang menjua dagangannya di pasar tersebut dengna menggunakan jukung (perahu kayu kecil) dan aktifitas dimulai pukul 05.30 sampai pukul 7.30 Wita.
2. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid bersejarah karena tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun masa Pemerintah Sultan Suriansyah (1525 - 1550), Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.Masjid Sultan Suriansyah ini terletak di Kelurahan Kuin Utara Kecamatan Banjarmasin Utara, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat kota. Selain dengan angkutan datar kita jug bisa mengunjungi masjid ini dengna menggunakan transportasi sungai karena masjid ini juga terletak di pinggir Sungai Kuin.
3. Makam Sultan Suriansyah
Makam Sultan Suriansyah adalah, makam Raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Sewaktu kecil namanya adalah Raden Samudra, setelah diangkat menjadi raja namanya menjadi pangeran Samudera dan setelah memeluk Islam namanya menjadi Sultan Suriansyah. Gelar lainnya adalah, panembahan atau Susuhunan Batu Habang. Komplek Makam Sultan Suriansyah terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
4. Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Masjid Sultan Suriansyah terletak di tengah Kota Banjarmasin. Sabilal Muhtadin merupakan nama sebuah kitab yang dikarang oleh ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar. Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 100.000 meter persegi. Posisi mesjid sekarang, pada jaman penjajahan Belanda dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas. Bangunan masjid mulai dinding, lantai, menara dan turap plaza, keseluruhannya berlapiskan marmer. Daya tampung keseluruhan masjid ini 15.000 jamaah. Di bagian dalam bangunan sebanyak 7.500. Komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin dilengkapi dengan sekolah Islam dari tingkat Taman kanak-kanak, SD, SLTP, dan SLTA, sehingga komplek ini juga menjadi pusat pendidikan.Selain itu, dilingkungan Masjid Raya Sabilal Muhtadin juga terdapat Hutan Kota, banyak pohon-pohon besar yang besar yang berdaun rimbun membuat suasana sejuk jika berada disana.
5. Masjid Jami Sungai Jingah
Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin terletak di Jalan Masjid Jami RW.2 RT.5 No.1 Kelurahan Antasan Kecil Timur Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.Lokasi awal Masjid ini adalah di tepi Sungai Martapura, namun pada tahun 1352 H (1934 M) Masjid dipindahkan dilokasi sekarang ini. Secara fisik, Masjid Jami masih kokoh dengan tiang utama penyangga (tiang soko guru) sebanyak 17 buah. Atap Masjid terbuat dari sirap (atap dari kayu ulin) yang berlapis tiga. Luas masjid bagian dalam adalah 40 X 40 m2, ditambah dengan mihrab dan plaza diseputar Mesjid dan tiga Pendopo sebagian pintu utama dan 38 Pintu masuk.Masjid jami didirikan di atas tanah dengan luas kurang lebih dua hektar. Sebagai salah satu yang tertua di Banjarmasin. Masjid Jami Sungai Jingah menjadi pusat kegiatan Islam di Banjarmasin. Bangunan masjid memiliki arsitektur campuran, sehingga menyerupai masjid yang terdapat di Pulau Jawa.
6. Museum Wasaka
Museum Wasaka adalah, museum Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan. Museum ini berarsitekkan rumah adat Banjar bubungan tinggi rumah panggung. Di dalam museum ini bisa ditemui kurang lebih 400 koleksi benda-benda bersejarah yang digunakan pejuang untuk melawan penjajah belanda serta mendapat foto-foto yang berhubungan dengan perjuangan.Museum Wasaka terletak di Gang H Andir, Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Keberadaan museum Wasaka ini cukup menarik perhatian karena berada di bawah Jembatan Banua Anyar dan ditepi sungai Martapura.
7. Taman Siring Sungai Martapura
Taman Siring Sungia Martapura merupakan objek wisata baru yang dikembangkan pemerintah. Siring Sungai Martapura terdiri dari dua lokasi yang saling berseberangan yaitu, siring jalan Jenderal Sudirman dibangun pada tahun 2004 dan siring Jalan Piere Tendean serta siring depan Balai Walikota yang masih dalam renovasi, pada siring tersebut akan dibangun panggung hiburan yang dapat digunakan masyarakat. Penataan tepi sungai juga dibangun di sisi jalan Ujung Murung, jalan sungai Jingah dan tempat-tempat lainnya.Saat ini (tahun 2013, Pemerintah Kota Banjarmasin sedang membangun menara padang setinggi 21 meter di lokasi siring jalan piere Tendean yang rencananya di sekitar menara juga dibangun pusat perbelanjaan souvenir dan kuliner. Pengerjaan menara diperkirakan akan selesai pada Januari 2014.Selain berfungsi berfungsi sebagai pelindung abrasi sungai, siring ini menjadi tempat bagi warga Banjarmasin dan para wisatawan untuk bersantai menikmati suasana sore hari dipinggir sungai Martapura. Angin sepoi-sepoi dan suasana teduh membuat banyak orang yang menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga di siring sungai Martapura.
8. Makam Pangeran Antasari
Salah satu pahlawan nasional dari kalimantan selatan yang turut membela wilayah kalimantan selatan. pangeran antasari lahir di banjaarmasin tahun 1809 walau seseorang nigrat, ia sangat merakyat ia meninggal dunia di Bayan Begak (Barito Utara Tengah ) dan pada 11 oktober 1862 dimakamkan di kelurahan sungai jingah banjarmasin utara. Di tempat tersebut dibandingkan komplek pemakaman pahlawan nasional dengan nama komplek makam pangeran antasari. Di tempat tersebut juga terdapat makan Ratu Antasari yang merupakan isteri pangeran antasari serta makam pahlawan lainnya seperti Panglima Batur yaitu panglima perang pengikut setia Pangeran Antasari Hassanudin HM (Hasanudin bin Haji Madjedi) pahlawan Ampera seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang wafat tahun 1966.
9. Makam Syech Haji Muhammad Amin
Syech Haji Muhammad Amin adalah mufti pertama Banjarmasin penerus perjuangan Syech Haji Muhammad Arsyad al-Banjari (Datu Kelampaian). Di setiap daerah yang dilaluinya, Syech H Muhammad Amin selalu mengambil tanah menggunakan pengayuh dayung. Hingga akhirnya, ia menemukan tanah berbau harum.Salah satu benda cagar budaya yang terletak di Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin Utara, adalah makam Surgi Mufti KH Jamaluddin bin Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari.Kubah beratapkan sirap berdinding dilapisi hijau, selain ditempati Mufti Jamaluddin, juga ada tiga makam lainnya. KH Jamaluddin yang berkubah di sungai Jingah dan hidup di jaman Belanda ini, menurut Abu Daudi, lebih dikenal dengna sebutan Tuan guru H Surgi Mufti.
10. Makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim
Habib Hamid bin Abbas Bahasyim adalah seorang ulama terkenal di Banjarmasin. Sebagai pemuka agama, ia giat mengajarkan agama Islam kepada masyarakat. Sebagai penghormatan atas perjuangan dan penyiaran agama Islam di Banjarmasin makamnya selalu dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Karena makamnya berbentuk kubah dan terletak di daerah Basirih, para peziarah lebih mengenalnya dengan sebutan Kubah Basirih.
11. Kampung Sasirangan
Kampung Sasirangan adalah tempat pembuatan batik khas Banjarmasin yaitu kain sasirangan dimana pembuatan batik ini masih menggunakan cara tradisional. Kampung sasirangan terletak di Jalan seberang Masjid Banjarmasin. Kita bisa melihat langsung proses pembuatan Kain Sasirangan dari awal hingga menjadi sebuah kain.Kain sasirangan memiliki bermacam- motif dan coran sehingga bisa dijadikan oleh-oleh wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke kalimantan Selatan.
12. Seni dan Budaya Banjar
Seni dan Budaya Banjar hingga saat ini masih bertahan dan tetap lestari adalah, Musik Panting, Madihin, Mamanda, Wayang Gong, Wayang Banjar dan berbagai seni tari.Untuk seni tari sendiri ada beberapa tarian yang masih terjaga dan senangi kalangan remaja seperti, Tari Baksa Kembang, TAri Japin, Tari Radap Rahayu, Tari Tirik Lalan, Tari Topeng, Sinoman Hadrah.
Sumber : Buku Profil Kota Banjarmasin "Banjarmasin Kota Sungai Gerbang Ekonomi Kalimantan" 2013.
9. Makam Syech Haji Muhammad Amin
Syech Haji Muhammad Amin adalah mufti pertama Banjarmasin penerus perjuangan Syech Haji Muhammad Arsyad al-Banjari (Datu Kelampaian). Di setiap daerah yang dilaluinya, Syech H Muhammad Amin selalu mengambil tanah menggunakan pengayuh dayung. Hingga akhirnya, ia menemukan tanah berbau harum.Salah satu benda cagar budaya yang terletak di Kelurahan Surgi Mufti, Banjarmasin Utara, adalah makam Surgi Mufti KH Jamaluddin bin Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari.Kubah beratapkan sirap berdinding dilapisi hijau, selain ditempati Mufti Jamaluddin, juga ada tiga makam lainnya. KH Jamaluddin yang berkubah di sungai Jingah dan hidup di jaman Belanda ini, menurut Abu Daudi, lebih dikenal dengna sebutan Tuan guru H Surgi Mufti.
10. Makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim
Habib Hamid bin Abbas Bahasyim adalah seorang ulama terkenal di Banjarmasin. Sebagai pemuka agama, ia giat mengajarkan agama Islam kepada masyarakat. Sebagai penghormatan atas perjuangan dan penyiaran agama Islam di Banjarmasin makamnya selalu dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Karena makamnya berbentuk kubah dan terletak di daerah Basirih, para peziarah lebih mengenalnya dengan sebutan Kubah Basirih.
11. Kampung Sasirangan
Kampung Sasirangan adalah tempat pembuatan batik khas Banjarmasin yaitu kain sasirangan dimana pembuatan batik ini masih menggunakan cara tradisional. Kampung sasirangan terletak di Jalan seberang Masjid Banjarmasin. Kita bisa melihat langsung proses pembuatan Kain Sasirangan dari awal hingga menjadi sebuah kain.Kain sasirangan memiliki bermacam- motif dan coran sehingga bisa dijadikan oleh-oleh wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke kalimantan Selatan.
12. Seni dan Budaya Banjar
Seni dan Budaya Banjar hingga saat ini masih bertahan dan tetap lestari adalah, Musik Panting, Madihin, Mamanda, Wayang Gong, Wayang Banjar dan berbagai seni tari.Untuk seni tari sendiri ada beberapa tarian yang masih terjaga dan senangi kalangan remaja seperti, Tari Baksa Kembang, TAri Japin, Tari Radap Rahayu, Tari Tirik Lalan, Tari Topeng, Sinoman Hadrah.
Sumber : Buku Profil Kota Banjarmasin "Banjarmasin Kota Sungai Gerbang Ekonomi Kalimantan" 2013.
Gambar : Google dan koleksi pribadi
0 komentar:
Post a Comment