FENOMENA BATU PONARI DARI KACAMATA ARKEOLOGI BATU MULIA

Indoborneonatural----Masih lekat dalam pikiran kita tentang hebohnya fenomena pengobatan seorang bocah yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan rendaman batu yang ada ditangannya. Batu Ponari demikian orang-orang menyebutnya menganggap ada keistimewaan dan kesaktian dalam Batu temuan bocah yang sempat berurusan dengan petir dan gledek yang hampir mengenai tubuhnya. Jika dibicarakan fenomena ini dengan hubungannya dalam dunia batu mulia maka kita bisa melihat sebuah judul The Magic Stone Of Ponari yang masih penuh misteri dan tanda tanya. Batu yang disebut langsung oleh Ponari dengan batu petir ini hanya segenggaman tangan. Bentuknya agak lonjong dengan warna kehijauan. Bentuk dan ukurannya disebut tidak berubah sejak ditemukan Ponari awal 2009 silam.

Berdasarkan beberapa foto yang beredar di internet yang diunggah diberbagai media sosial, terlihat adanya bekas pengupaman, dapat dipastikan bahwa batu Ponari tersebut jenisnya memang beliung persegi. Ada foto batu Ponari yang menunjukan suatu bentuk simetris yang bagian tengahnya berlobang. Bentuk semacam ini biasanya merupakan ciri khas dari batu kalsedon atau agate-batu akik yang sering memiliki struktur simetris dengan bagian tengah yang berlobang (geode). Di dinding bagian dalam dari lobang tersebut sering ditemukan kristal-kristal kuarsa berukuran mini (lebih kecil dari ukuran gula pasir) yang lazim disebut sebagai drusy quartz. 

BATU AJAIB PONARI DALAM KONTEKS ILMU BATU MULIA

Foto kedua yang menunjukan batu Ponari diambil dari arah yang berbeda dari foto pertama. Melihat bentuknya yang sedikit membulat dan ujungnya yang mengecil, mengaburkan anggapan batu tersebut jenisnya adalah beliung persegi. Bekas pengupaman memang terlihat jejaknya, hanya masih perlu dibuktikan apakah pengumpaman tersebut dilakukan oleh manusia "homo sapiens" dari zaman/budaya Neolitikum ataukan oleh manusia zaman sekarang, maksudnya orang-orang seperti kita ini yang iseng-iseng membuang buatannya.


BATU AJAIB PONARI DALAM KONTEKS ILMU BATU MULIA

Dalam sebuah artikel yang ditulis seorang doktor Arkeologi Universitas Indonesia, dalam kesimpulannya dijelaskan bahwa batu samber gledek (demikian orang menyebutnya) adalah sebuah peralatan batu prasejarah dari priode Neolitikum. Jenisnya dipastikan beliung persegi yang bagian-bagian sisinya diumpam atau dipoles secara alami (ciri khas artefak Neolitikum).

Jika dibanding-bandingkan dengan beberapa batu di yang ada di Nusantara ini, batu milik Ponari mempunyai struktur yang mirip-mirip dengan batu jenis akik yang bernama bintal akik atau agate nodule yang banyak ditemukan di beberapa provinsi di Indonesia antara lain seperti di Sumatra Utara, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan lain-lain.


Bintal akik ini sempat diabadikan di perangko Republik Indonesia tahun 1997. Proses pembentukan bintal akik dalam batuan lava andesitis berumur Miosen Bawah atau 20 - 25 juta tahun). Berawal dari temperatur sewaktu lava tersebut pijar yaitu sekitar 1.100 Celcius, kemudian menurun sampai ke 100 derajat celcius, maka larutan silika kemudian dapat masuk menerobos ke rongga-rongga atau voids dalam batuan lava dan membentuk bintal akik dalam suatu proses geologi yang cukup mengasyikan. Akibat pengangkatan tektonik yang berlangsung kemudian, maka terjadilah proses erosi yang menyebabkan bintal akik tersebut terendapkan di aliran-aliran sungai-sungai sekarang.

Batuan ponari yang mirip bintal akik ini, kemungkinan sebagai batuan yang timbul kepermukaan entah karena proses alam atau dibawa oleh manusia sebagai penghantarnya. Batu ajaib milik ponari memiliki sebuah kekuatan dan kelebihannya sendiri sebagai batu alam dan batu mulia yang diberikan oleh Tuhan yang maha kuasa.

Demikian tentang batu Ponari yang dilihat dari kacamata Arkeologi dan ilmu batu mulia. Semoga artikel ini bermanfaat. terimakasih sudah berkunjung kembali di blog indoborneonatural ini. Sukses selalu.

Cari Artikel