Home » , » KEKAYAAN PENGOBATAN TRADISIONAL INDONESIA

KEKAYAAN PENGOBATAN TRADISIONAL INDONESIA

Indonesia di yakini memiliki keragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Penelitian menyebutkan, dari 30.000 spesies tumbuhan di Indonesia. Sebanyak 6.000 jenis berkhasiat obat. Data lain dari hasil penelitian FKUI menyebutkan, tumbuhan di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 7.000 jenis, sekitar 1.000 jenis digunakan untuk mencegah penyakit dan mengobati penyakit.

Dijelaskan Direktur Obat asli Indonesia Bahan Pengawa Obat dan Makanan, Ketut Ritiasa, Indonesia termasuk 25 negara yang yang telah memiliki dan menerapkan kebijakan obat bahan alam. Kebijakan nasional dan kerangka regulasi mencakup pengakuan oleh provider, integrasi ke dalam sistem kesehatan nasional, pengelolaan sumber daya untuk pengembangan obat bahan alam dan pemberdayaan masyarakat. Saat ini masalah dalam pengembangan obat bahan alam diantaranya kurangnya pembuktian keamanan dan khasiat obat tersebut sehingga tidak memenuhi keriteria untuk dapat diterima dan digunakan dalam pelayanan kesehatan.

Di masyarakat kita upaya pencegahan penyakit dengan obat berbahan alam dilakukan melalui peningkatan kekebalan tubuh. Melalui penelitian secara in vitro pada hewan percobaan dan uji klinik pada manusia, beberapa tumbuhan diketahui berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh, yaitu Phyllanthus niruri, Phillanthus niruri yang dikenal di Indonesia sebagai meniran merupakan tumbuhan liar dengan tinggi sekitar 30 - 40 cm yang hidup didaerah tropis. Tumubuhan yang memiliki banyak spesies juga terdapat di India, Brasil, hutan Amazon, dan Texas, AS. Beberapa spesies  yangk digunakan sebagai bahan obat tradisioan antara lain P Niruri, P Urinaris, dan P Reticulatus.

Herbal Phillanthus niruri digunakan secar tradisional sebagai peluruh air seni dan obat demam. Ekstrak tumbuhan ini juga digunakan untuk mengobati batu empedu, batu pada saluran kemih dna penyakit ginjal lainnya.

Uji coba pemberian ekstrak Phyllanthus pada mencit menunjukan respon imun karena kemampuannya meningkatkan proliferasi sel limfosit. Uji klinik peran perangsan imun Phillanthus niruri ini juga dilakukan pada penderita TBC paru. Hasilnya ekstrak ini dapat memperbaiki sistem imun penderita TBC paru.

Selain melalui ekstrak tumbuhan, upaya meningkatkan kekebalan tubuh, dilakukan pula dengan akupuntur. Meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan cara ini, terjadi melalui efek neural (sistem saraf) oleh peningkatan kadar opioid yang bersifat sistemik dan melalui efek lokal.

Sumber : Dirangkum dengan perubahan seperlunya dari:  Kompas, 5 Juli 2004

0 komentar:

Cari Artikel