Home » , , » KERAJINAN TIKAR PURUN BORNEO - KALIMANTAN SELATAN

KERAJINAN TIKAR PURUN BORNEO - KALIMANTAN SELATAN

Tikar Purun, Purun Kalsel, Banjarmasin, BaritoKuala, Tikar khas Kalimantan Selatan, Tikar purun kalseln
Di daerah Kalimatan Selatan ada sebuah kerajinan membuat tikar atau alas lantai yang dibuat dari daun purun. Banyak kegiatan keterampilan home industri yang dilakukan masyarakat dengan menggunakan bahan daun purun yang banyak terdapat di rawa-rawa di Kalimantan selatan (Borneo).



Purun yang dalam bahasa latinya disebut Eleocharis dulcis merupakan gulma yang tumbuh subur menempati lahan rawa yang masam. Gulma ini menjadi salah satu tumbuhan indikator bagi lahan rawa sulfat masam. Gulma ini termasuk jenis rumput dengan daun berbentuk garis dan berongga. Gulma ini sangat adaptif dengan kondisi tanah masam pH 3-4 sehingga memenuhi lahan bahkan saluran-saluran yang ditempati air masam (pH 3-4) yang tampak bening, tetapi dilidah terasa sepat (kelat). Gulma ini menyenangi kondisi berair daripada kering .

Bagi petani sawah, gulma ini sangat tidak disenangi karena sukar diberantas dan mengganggu pertumbuhan padi. Lahan-lahan rawa yang dibuka dan kemudian tidak lagi ditanami dan ditinggal sering menjadi padang purun. Hamparan purun semakin luas karena semakin banyaknya lahan rawa yang kering (overdraine).


Bagi masyarakat kalimantan selatan yang tinggal di daerah berawa atau pesawahan, gulma purun ini mempunyai arti penting sebagai bahan pembuat tikar, topi, tas (bakul, kampil, anjat), alas meja, alas piring makan, dan sejenisnya, yang memiliki nilai ekonomis yang dapat diperjual belikan, sehingga dapat diandalkan sebagai mata pencaharian sampingan.

Di lahan rawa terdapat beberapa jenis purun, namun demikian, potensi tersebut diatas dapat dijadikan peluang.  Oleh karena itu, bagi petani atau masyarakat rawa, gulma ini ditanam sebagaimana layaknya padi, yang kemudian dipanen. Setelah dipanen, dpukul, diberi warna (celup), kemudian dijemur untuk dikeringkan, dan baru dianyam sesuai dengan keinginan.  Pusat kerajinan purun ini kita bisa temui di Desa Teluk Cati, Kecamatan Tabukan, Hulu Sungai Utara, Kalsel dan sekitar Desa Palingkau, Kabupaten Kapuas, Kalteng.

0 komentar:

Cari Artikel