Home » , , , , , , , » KISAH PERJALANAN GUNUNG KEMUKUS. WISATA, ZIARAH DAN RITUAL KHUSUS

KISAH PERJALANAN GUNUNG KEMUKUS. WISATA, ZIARAH DAN RITUAL KHUSUS

Indoborneonatural----Berdasarkan cerita dari pengalaman beberapa orang yang pernah datang ke Gunung Kemukus, baik yang sekedar untuk wisata dan rekreasi, ataupun untuk melakukan ziarah dengan ritual tertentu. Banyak kisah-kisah menarik yang ditemukan dari kegiatan wisata dan ritual khusus gunung kemukus ini.

Tentang Gunung Kemukus ini, di ceritakan bahwa di Jawa Tengah tidak jauh dari Solo, ada tempat wisata sekaligus tempat ziarah yang bisa melakukan ritual khusus untuk pasangan yang datang kesana. Ziarah dilakukan untuk mengunjungi Makam Pengeran Samudro di yang ada di gunung kemungkus Solo tersebut. 




Pengeran Samudro adalah salah satu putra dari kerajaan Majapahit terakhir ketika tahun 1400 'an sekitar 600 atau 700 tahun yang lalu. Pangeran Samudro adalah raja yang menjadi salah satu Penyebar Agama Islam di Tanah Jawa. Beliau belajar agama ke daerah Demak tepatnya sekitar Grobokan Demak tempat Sunan KaliJaga waktu itu.

Banyak perempuan, baik ibu-ibu dan perempuan muda yang datang berziarah kesana mancari pasangan laki-laki untuk melengkapi tujuan dan niat ziarah mereka yang bermacam-macam, seperti ingin usahanya maju atau dapat jodoh.

Jika ingin melakukan Perjalanan traveling, menurut beberapa informasi yang sudah melakukannya, dapat dilakukan perjalanan ke Solo dengan penerbangan murah dari Jakarta, tarif murah biasanya ada di hari Rabu, kalau hari Sabtu dan Minggu sedikit lebih mahal dan antrian tiket pun kadang bisa penuh.

Jika sudah sampai di Solo kita bisa mencari penginapan yang murah di sekitar stasiun Solo, di sana kita bisa temukan banyak hotel yang harganya miring dan cukup bersih dan bagus.

Kegiatan ritual di gunung Kemungkus yang banyak dilakukan adalah Hari Kamis menjelang Jum'at Pon. Jika dari Solo kita akan berangkat dari Terminal Tirtonadi di Solo, dengan menumpang kendaraan umum jurusan Purwodadi bersama-sama penumpang yang mungkin juga akan ziarah ke Gunung Kemukus. 

Setelah kurang lebih 30 Menit perjalanan Angkutan umum akan sampai di pemberhentian Barong, biasa Supir atau abang kondiktur akan berteriak "Kemungkus-kemungkus". Di luar sudah banyak terlihat orang-orang dan tukang ojek yang sudah menunggu berebut menawarkan jasa ojek.



Jika kita datang berwisata ke gunung Kemungkus saat musim hujan dan air waduk Kedung Ombo sedang naik, kita harus menyewa ojek yang dapat mengantar kita sampai ke pinggir dermaga penyebrangan, dari dermaga kita harus menyewa perahu penyebrangan untuk mencapai gunung Kemungkus.

Sesampainya di gerbang kita akan ditawari kembang dan berbagai pernak-pernik untuk ziarah, selanjutnya kita akan menaiki tangga yang lumayan tinggi dan banyak yang berjumlah 157 anak tangga. Diatas para peziarah akan disambut oleh juru kunci yang akan menerima penjelasan dan maksud niat berziarah ke sana.


Kita akan masuk dan mengitari  tempat ziarah, dan Makam Pengeran Samudro berada di bawah semacam bangunan Joglo yang dibuat cukup luas, hingga mampu menampung para peziarah yang banyak. Makam Makam Pengeran Samudro di pasangi dan dikerudungi kelambu, kita akan merasakan suasana sakral dan mistis dan akan terasa lebih dalam saat malam hari di sekitar makam itu. Para peziarah akan menabur kembang dan duduk disekitar makam untuk berdoa dan menyampaikan niatnya.

Setelah selesai menuntaskan ritual berdoa, para peziarah pergi dari Makam Pengeran Samudro untuk melanjutkan kegiatan ritual lainnya, seperti "tiduran" di semak-semak dan menuju Sendang Ontrowulan tempat penampungan air pegunungan. Di sana para peziarah bisa sekedar membasuh muka, tangan dan kaki. Ada kepercayaan bahwa air sendang itu membuat orang awet muda dan cantik. Ada juga perziarah yang membawa air tersebut untuk oleh-oleh sebagai berbagai keperluan.

Semua kegiatan wisata, ziarah dan ritual sudah selesai dilakukan. Kita bisa pulang kembali ke Solo. Di Solo sebagian wisatawan tidak langsung pulang, tetapi menginap lagi di penginapan dan hotel-hotel  di sana, sekaligus berwisata menikmati kuliner, hidangan dini hari di Solo yang populer adalah nasi liwet. Sangat nikmat sekali rasanya menyantap nasi Liwet saat siang dan perut lapar sambil duduk lesehan di warung-warung nasi Liwet Solo.

Nasi Liwet /Gambar Foto: etnis.id

Besok sore kita sudah bisa pulang langsung menuju bandara, tetapi disarankan untuk jalan-jalan dulu ke Purworejo dengan menggunakan kereta Pramex (Prambanan Expres), menikmati suasana kota tersebut.

Demikianlah Artikel singkat untuk sekedar berbagi pengalaman tentang perjalan wisata, ziarah dan ritual ke Gunung Kemukus di Solo Jawa Tengah. Semoga bermanfaat, terimakasih.

0 komentar:

Cari Artikel